'Mungkin' Ini 67 Detik yang Paling Berharga
Menyambut langit petang yang bernuansa orange cerah ,menutup cuaca kemarau di hari ini dengan pemandangan langit yang eksotis .
motor bebek yang kunaiki bersama temanku terhenti ,
bukan karena macet ,
bukan karena mogok ,
dan bukan pula karena kecelakaan lalu lintas .
kendaraan roda dua itu terhenti karena menjalankan kewajiban sebagai pengguna jalan menurut undang-undang lalu lintas yaitu mengikuti isyarat traffic light atau lebih famous dengan sebutan lampu merah .
Temanku dapat digolongkan pengendara sepeda motor yang baik ,
ia tak memaksa memacu sepeda motornya disaat lampu bulat bewarna kuning itu berkedip .
ia memilih untuk stop ,
stop di belakang garis putih yang terlihat kontras dengan warna aspal yang hitam pekat.
sehinggaaaaaa ,masih menyisakan ruang yang luas untuk pejalan kaki berlenggak di zebra cross yang memang diperuntukkan bagi mereka .
kini ,lampu kuning tak berkedip lagi .
tiang yang memiliki 3 mata berwarna itu tampak menggalakkan warna merahnya .
dalam hitungan detik saja ,
kami sudah mendapat tetangga yang memilih stop bersama di belakang garis putih .
di sisi kanan dan kiriku dapat kulihat masing-masing 2 sepeda motor .
sepeda motor bewarna pink yang aku dan caca temanku ,pemilik sifat bawel gak ketulungan itu berada di tengah .
diapit oleh 4 sepeda motor yang masing menderukan irama yang berbeda-beda di gendang telinga .
mataku tak lagi tertuju pada handphone yang sedari tadi ku otak-atik karena sedikit kurang kerjaan -_-
ada pemandangan yang lebih menarik untuk kuperhatikan .
ini bukan tentang langit sore yang memperlihatkan keanggunannya hari ini .
ini juga bukan tentang mobil ber-plat putih dan terlihat kinclong yang stop 2 meter di belakang sepeda motor kami .
aku hanya memerhatikan persamaan 4 sepeda motor yang menemani kami di garda terdepan layaknya start pada pacuan kuda .
tentu saja persamaan yang kumaksudkan bukan 'keempatnya memiliki mesin atau keempatnya sama-sama sepeda motor' -_-
TAPI ,
keempat motor yang berada di samping kiri dan kananku sama-sama dinaiki oleh 2 orang :)
lebih istimewanya lagi 2 orang itu semuanya adalah ibu dan anak yang masing-masing menarik perhatian , setidaknya yang saya maksud disini adalah perhatianku pribadi .
4 pasang ibu dan anak yang kuperhatikan memang bukan pasangan duet yang sering muncul di layar televisi .
tapi aku belajar hal penting berkat mereka semuaaaaaaaaaaa \n/
Pada sepeda motor yang pertama di sisi paling kiri ,
seorang ibu berhelm hitam dan mengenakan model jilbab pashmina yang konon katanya lagi nge-trend saat ini .
berbaju lengan panjang dan rok yang tampak feminim dengan aksen bunga-bunga di bagian terbawah .
seorang anak perempuan berhelm putih dan bergambar cartoon tampak memeluk ibu muda itu dengan erat .
anak perempuan itu mengenakan jilbab langsung pakai bewarna pink .
hal yang paling menarik lagi adalah anak berransel mini itu melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan gembiranya dan disambut dengan senyum penuh keteduhan dari sang ibu yang menyempatkan diri menoleh kebelakang untuk menghargai jerih payah anaknya mengulang pelajaran agamanya .
terdengar sayup namun menyejukkan bagi yang berkesempatan melihatnya :)
Sepeda motor kedua yang tepat berada di sisi kiriku .
dapat kulihat dengan sangat jelas ,kejadian yang tidak terlalu mengenakkan untuk kupandangi lebih lama .
seorang anak laki-laki berteriak dengan dahsyatnya ,memecah hiruk pikuk perempatan jalan yang cukup ramai .
anak laki-laki bertubuh gemuk dan berambut lurus itu terus mengeluarkan kalimat makian untuk ibunya sendiri .
anak itu mengetuk layar speedometer sepeda motor ibunya berulang kali .
mungkin kejadian ini memiliki alasan yang tidak kuketahui .
ibu dari anak lelaki ini mengenakan daster terusan wanita dan berambut keriting .
tak kudengar ia bicara sepatah katapun .
mungkin ia malu denganku yang memerhatikan gerak-geriknya ,MUNGKIN .
yang kutahu ibu itu menggerakkan tangan kanannya untuk mencubit lengan anak lelaki itu dengan memutar dan kuat hingga anak itu terdiam dan mengisak .
kejadian ini cukup kepalaku memutar haluan ke sisi sebelah kanan .
cukup sakit untukku melihatnya ,apalagi merasakannya :'(
Sepeda motor ketiga yang juga tepat berada di sampingku namun dari sisi tanganku yang manis .
seorang ibu yang paling tampak misterius dengan masker dan kaca helm yang tertutup rapat bahkan tak cukup celah untukku melihat detail wajahnya .
di belakangnya tampak anak perempuan berkulit putih dan rambut yang dipenuhi aneka hiasan rambut dengan warna menarik .
anak berseragam sekolah serta berambut panjang dan lurus itu tampak memiliki dunia sendiri bersama buku bacaannya .
tak ada suara apapun darinya yang dapat kudengar .
tak ada pula dialog maupun interaksi antar ibu dan anak ini .
yang dapat kulihat hanya ibu yang sesekali melihat timer traffic light , dan anak yang sesekali membetulkan posisi kaca matanya dan melanjutkan membaca buku .
Sepeda motor keempat berada di paling kananku .
seorang ibu yang 'mungkin' berambut pendek tampak sibuk bersama anak lelakinya yang berkulit sawo matang .
anak lelaki bertubuh cukup kurus itu diberi tanggung jawab berupa 3 buah kantong plastik super besar berisi kerupuk siap makan .
tentu saja kantong plastik itu transparan sehingga aku tak perlu menerka lagi apa isi 3 kantong yang mencolok itu .
anak lelaki berbaju kuning muda itu menggenggam erat masing-masing sebuah kantong di tangan kanan dan kirinya serta mendekap erat sebuah katong di depan wajah letihnya .
ibu berjaket lusuh itu juga tampak menggenggam sebuah kantong di tangan kirinya dan sebuah lagi depan pelukannya .
terlihat sibuk walaupun tak tercipta dialog di antara mereka .
tanpa terasa ...
waktuku bersama mereka semua harus berakhir bersamaan dengan hitungan mundur pada timer traffic light yang menghitung 10 ... 9 ... 8 ... 7 ... 6 ... 5 ... 4 ... 3... 2... 1... 0 ...
warna yang 'mungkin' paling dinanti jajaran kendaraan yang telah berhenti selama lebih dari 1 menit itu telah menyala disambut oleh suara brum-brum yang menciptakan polusi suara .
saatnya berpisah ibu dan anak yang luar biasa :)
sampai jumpa di kesempatan yang lebih leluasa untuk kita bercengkrama bersama agar yang kulihat dan kudengar dapat kalian jelaskan .
setidaknya hari ini ku belajar dari kalian semua .
bahwa makna peribahasa "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" itu nyata adanya .
bahwa tiap anak memiliki cerita hidup yang dituliskan oleh orang tuanya masing-masing .
dan semakin penting pendidikan dan kasih sayang keluarga untuk anak di masa keemasan .
'Mungkin' Ini 67 Detik yang Paling Berharga
Muthia Andina Pradipta
(*) mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan dan ejaan ,saya menulis dan bercerita dengan keadaan mata yang sangat tipis di malam hari .
terima kasih sudah membaca pelajaran berharga ini :) mari belajar :)
motor bebek yang kunaiki bersama temanku terhenti ,
bukan karena macet ,
bukan karena mogok ,
dan bukan pula karena kecelakaan lalu lintas .
kendaraan roda dua itu terhenti karena menjalankan kewajiban sebagai pengguna jalan menurut undang-undang lalu lintas yaitu mengikuti isyarat traffic light atau lebih famous dengan sebutan lampu merah .
Temanku dapat digolongkan pengendara sepeda motor yang baik ,
ia tak memaksa memacu sepeda motornya disaat lampu bulat bewarna kuning itu berkedip .
ia memilih untuk stop ,
stop di belakang garis putih yang terlihat kontras dengan warna aspal yang hitam pekat.
sehinggaaaaaa ,masih menyisakan ruang yang luas untuk pejalan kaki berlenggak di zebra cross yang memang diperuntukkan bagi mereka .
kini ,lampu kuning tak berkedip lagi .
tiang yang memiliki 3 mata berwarna itu tampak menggalakkan warna merahnya .
dalam hitungan detik saja ,
kami sudah mendapat tetangga yang memilih stop bersama di belakang garis putih .
di sisi kanan dan kiriku dapat kulihat masing-masing 2 sepeda motor .
sepeda motor bewarna pink yang aku dan caca temanku ,pemilik sifat bawel gak ketulungan itu berada di tengah .
diapit oleh 4 sepeda motor yang masing menderukan irama yang berbeda-beda di gendang telinga .
mataku tak lagi tertuju pada handphone yang sedari tadi ku otak-atik karena sedikit kurang kerjaan -_-
ada pemandangan yang lebih menarik untuk kuperhatikan .
ini bukan tentang langit sore yang memperlihatkan keanggunannya hari ini .
ini juga bukan tentang mobil ber-plat putih dan terlihat kinclong yang stop 2 meter di belakang sepeda motor kami .
aku hanya memerhatikan persamaan 4 sepeda motor yang menemani kami di garda terdepan layaknya start pada pacuan kuda .
tentu saja persamaan yang kumaksudkan bukan 'keempatnya memiliki mesin atau keempatnya sama-sama sepeda motor' -_-
TAPI ,
keempat motor yang berada di samping kiri dan kananku sama-sama dinaiki oleh 2 orang :)
lebih istimewanya lagi 2 orang itu semuanya adalah ibu dan anak yang masing-masing menarik perhatian , setidaknya yang saya maksud disini adalah perhatianku pribadi .
4 pasang ibu dan anak yang kuperhatikan memang bukan pasangan duet yang sering muncul di layar televisi .
tapi aku belajar hal penting berkat mereka semuaaaaaaaaaaa \n/
Pada sepeda motor yang pertama di sisi paling kiri ,
seorang ibu berhelm hitam dan mengenakan model jilbab pashmina yang konon katanya lagi nge-trend saat ini .
berbaju lengan panjang dan rok yang tampak feminim dengan aksen bunga-bunga di bagian terbawah .
seorang anak perempuan berhelm putih dan bergambar cartoon tampak memeluk ibu muda itu dengan erat .
anak perempuan itu mengenakan jilbab langsung pakai bewarna pink .
hal yang paling menarik lagi adalah anak berransel mini itu melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan gembiranya dan disambut dengan senyum penuh keteduhan dari sang ibu yang menyempatkan diri menoleh kebelakang untuk menghargai jerih payah anaknya mengulang pelajaran agamanya .
terdengar sayup namun menyejukkan bagi yang berkesempatan melihatnya :)
Sepeda motor kedua yang tepat berada di sisi kiriku .
dapat kulihat dengan sangat jelas ,kejadian yang tidak terlalu mengenakkan untuk kupandangi lebih lama .
seorang anak laki-laki berteriak dengan dahsyatnya ,memecah hiruk pikuk perempatan jalan yang cukup ramai .
anak laki-laki bertubuh gemuk dan berambut lurus itu terus mengeluarkan kalimat makian untuk ibunya sendiri .
anak itu mengetuk layar speedometer sepeda motor ibunya berulang kali .
mungkin kejadian ini memiliki alasan yang tidak kuketahui .
ibu dari anak lelaki ini mengenakan daster terusan wanita dan berambut keriting .
tak kudengar ia bicara sepatah katapun .
mungkin ia malu denganku yang memerhatikan gerak-geriknya ,MUNGKIN .
yang kutahu ibu itu menggerakkan tangan kanannya untuk mencubit lengan anak lelaki itu dengan memutar dan kuat hingga anak itu terdiam dan mengisak .
kejadian ini cukup kepalaku memutar haluan ke sisi sebelah kanan .
cukup sakit untukku melihatnya ,apalagi merasakannya :'(
Sepeda motor ketiga yang juga tepat berada di sampingku namun dari sisi tanganku yang manis .
seorang ibu yang paling tampak misterius dengan masker dan kaca helm yang tertutup rapat bahkan tak cukup celah untukku melihat detail wajahnya .
di belakangnya tampak anak perempuan berkulit putih dan rambut yang dipenuhi aneka hiasan rambut dengan warna menarik .
anak berseragam sekolah serta berambut panjang dan lurus itu tampak memiliki dunia sendiri bersama buku bacaannya .
tak ada suara apapun darinya yang dapat kudengar .
tak ada pula dialog maupun interaksi antar ibu dan anak ini .
yang dapat kulihat hanya ibu yang sesekali melihat timer traffic light , dan anak yang sesekali membetulkan posisi kaca matanya dan melanjutkan membaca buku .
Sepeda motor keempat berada di paling kananku .
seorang ibu yang 'mungkin' berambut pendek tampak sibuk bersama anak lelakinya yang berkulit sawo matang .
anak lelaki bertubuh cukup kurus itu diberi tanggung jawab berupa 3 buah kantong plastik super besar berisi kerupuk siap makan .
tentu saja kantong plastik itu transparan sehingga aku tak perlu menerka lagi apa isi 3 kantong yang mencolok itu .
anak lelaki berbaju kuning muda itu menggenggam erat masing-masing sebuah kantong di tangan kanan dan kirinya serta mendekap erat sebuah katong di depan wajah letihnya .
ibu berjaket lusuh itu juga tampak menggenggam sebuah kantong di tangan kirinya dan sebuah lagi depan pelukannya .
terlihat sibuk walaupun tak tercipta dialog di antara mereka .
tanpa terasa ...
waktuku bersama mereka semua harus berakhir bersamaan dengan hitungan mundur pada timer traffic light yang menghitung 10 ... 9 ... 8 ... 7 ... 6 ... 5 ... 4 ... 3... 2... 1... 0 ...
warna yang 'mungkin' paling dinanti jajaran kendaraan yang telah berhenti selama lebih dari 1 menit itu telah menyala disambut oleh suara brum-brum yang menciptakan polusi suara .
saatnya berpisah ibu dan anak yang luar biasa :)
sampai jumpa di kesempatan yang lebih leluasa untuk kita bercengkrama bersama agar yang kulihat dan kudengar dapat kalian jelaskan .
setidaknya hari ini ku belajar dari kalian semua .
bahwa makna peribahasa "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" itu nyata adanya .
bahwa tiap anak memiliki cerita hidup yang dituliskan oleh orang tuanya masing-masing .
dan semakin penting pendidikan dan kasih sayang keluarga untuk anak di masa keemasan .
'Mungkin' Ini 67 Detik yang Paling Berharga
Muthia Andina Pradipta
(*) mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan dan ejaan ,saya menulis dan bercerita dengan keadaan mata yang sangat tipis di malam hari .
terima kasih sudah membaca pelajaran berharga ini :) mari belajar :)
Komentar
Posting Komentar