B A T M A N
Gelap malam mulai menghimpitku.
Cahaya bulan benderang mulai menyoroti tingkah laku
manusia yang bergerak dalam kegelapan.
Ini dunia nyata.
Bukan fiksi,
Bukan khayalan yang dibukukan dan difilmkan.
Maka, bulan terlihat dengan ukuran yang sesungguhnya.
Tidak terlihat besar dan membelah dunia, layaknya
bulan di kota Gotham.
Berbicara tentang Gotham, alam pikiranku mulai
terpusat dengan Batman.
Kamu Batmanku, Kamu Batmannya, Kamu Batman kami semua.
Manusia super yang ada di balik hembusan nafas angin
malam.
Pahlawan yang bertahta dalam beku bibirnya dan lugas
aksinya.
Kelalawar balik layar,
Hidup dalam tatanan hidup keterbalikan.
Dibayangi cibiran kontradiktif.
Tidak ada cahaya yang cukup untukku memandangimu
dengan lekat.
Tidak sesempurna pendengaran ultrasonik kelalawar,
aku tak mampu menyimak desah hatimu.
Indera yang terbatas dan sudut pandang yang
terbatas.
Tidak pernah ada celah yang cukup untukku
mengenalmu, pria sejuta kisah.
Putar kisahmu di dunia nyata, pahlawan Gotham.
Komentar
Posting Komentar